Selasa, 23 April 2013

KOMITE IBU BANGSA (PERINGATAN HARI KARTINI APRIL 2013)

KARTINI INDONESIA BICARA UNTUK CALON GUBERNUR JAWA TENGAH.

Dalam peringatan Hari Kartni tahun ini 2013, saya Sri Sundarsih dari ereng- ereng gunung gendol, Gedong songo mau bicara sebagai “Ibu Bangsa Indonesia” untuk siapapun yang akan menjadi Pemimpin Rakyat Jawa Tengah.
Ibu Bangsa Indonesia yang saya maksudkan itu bukan “seseorag” yang kebetulan menjadi permaisuri Presiden kemudian disebut sebagai Ibu Bangsa, Bukan !
Tetapi Ibu bangsa Indonesia itu adalah “Kesatuan” yaitu kesatuannya Ibu- Ibu rumah tangganya Rakyat Indonesia dimanapun berada tanpa pandang bulu yang peduli terhadap Bangsa dan Negaranya, sebab kita Bangsa Indonesia ini adalah Bangsa Kesatuan sejak tanggal 28 Oktober 1928 yang dikenal dengan Sumpah Pemuda. “Sekali Kesatuan tetap Kesatuan”.
Saya mewakili ibu-ibu rumah tangganya rakyat jawa tengah yang selama ini dianggap hanya sebagai “Konco wingking” sebagai orang belakang yang tidak wajib mengerti urusan Negara karena itu dianggap urusan Bapak- bapak.
Pertama – tama saya mau bertanya kepada Bangsa Indonesia yang berada di jawa tengah ini, baik laki-laki maunpun perempuan, baik yang menjadi orang – orang terhormat seperti DPR, Tentara, Polisi, jaksa, hakim, Bupati, Camat, Kepala Desa maupun yang menjadi pemulung tukang grosok sampah yang sekarang ini sama – sama sedang mencari Pemimpinnya.
Khususnya kepada calon – calon Gubernur Jawa Tengah.
Tunjukkan Jari !
“Apakah ada diantara saudara- saudara menjadi manusia Indonesia ini yang tidak lahir dari “Rahim seorang Ibu” ?
Apakah ada anak- anak Bangsa – bangsa Bumi ini yang tidak mempunyai Ibu ? 
Tidak ada !
 Semua  Bangsa Bumi ini Pasti mempunyai Ibu.
Tetapi mengapa Ibu Bangsa Indonesia baru bicara sekarang ini, kalau Bapak Bangsa sudah sering kita dengar ada dan sudah banyak bicara.
kemudian Ibunya siapa ?
Ibu Bangsa dari mana yang menyusui anak – anak Bangsaku selama ini sehingga tumbuh seperti sekarang ini senang gontok- gontokan, tawuran dimana – mana dan tatanan negara semprawut sampai korupsipun merajalela, Persatuan Nasional hanya hiasan cantik bibir,tidak bangga menjadi bangsa kesatuan, bahkan sudah sepertinya bangga“menggurat-merusak wajah negerinya sendiri”.
Lihatlah nasipnya ibu- ibu Indonesia yang mencari kesejahteraan sendiri-sendiri dengan berjualan dikaki lima, yang menjadi petani miskin, yang menjadi TKW, yang menjadi babu, bahkan tidak sedikit yang menekan rasa malunya menjual diri menjadi WTS dan PSK kemudian distempel sebagai orang yang bejat moral dan digaruk dengan semena-mena oleh bapak-bapak yang terhormat,padahal juga mendapatkan penghasilannya, mereka tidak bejat moral, melakukan pekerjaan itu supaya bisa menyekolahkan anak-anaknya sebab bapak – bapaknya gagal mensejahterakan anak – anaknya.
Kesabaran terbatas, kesabaran Ibu Pertiwipun ada batasnya,”bukan hanya ayam jantan saja yang berkokok diufuk timur, tetapi saat ini ayam betinapun sudah berkokok di puser jawa”.
Hai ! kaum Ibu Rumah tangganya rakyat,”bangunlah dari tidur lelapmu”!
Urusan memberi makan anak – anak,sangu sekolah dan mengobati ketika sakit adalah memang urusan kita, sistem itu yang harus diujudkan dalam tatanan negara,di bidang ekonomi,pendidikan dan kesehatan harus banyak ditangan ibu dan untuk ekonomi harus dengan sistem Koperasi Kerakyatan Indonesia.
Siapapun yang akan menjadi Pemimpin Jawa Tengah atau siapapun nanti yang akan menjadi Pemimpin Nasional,tanpa memiliki Konsepsi bangunan Persatuan Nasional, tidak mengerti dan memahami Pancasila dan Ketatanegaraan Indonesia, tidak mengerti sejarah perjuaangan bangsanya sendiri, tidak mengerti amanat penderitaan rakyat yaitu kesatuan cita-citanya rakyat yang sudah tertuang dalam konstitusi nasional kita yang harus diujudkan, tidak mungkin bisa membangun bangsa kesatuan, justru malah akan mempercepat Indonesia sampai pada negara gagal.
Kalau ibu – ibu Rumah tangga rakyat seluruh Indonesia bersatu sebagai Ibu Bangsa dan kaum bapak bersatu sebagai bapak bangsa menjadi satu jiwa sebagai “bopo- biyung Bangsa”,maka pasti akan melahirkan anak-anak bangsa yang berjiwa besar yang siap membangun dunia baru dari Indonesia.
 Itulah yang saya emban dari Bung Karno berpuluh tahun loro-lopo keprihatinan, kalau ini bisa diujudkan oleh para pemimpin Indonesia saya sudah siap pensiun menjadi manusia bumi untuk melanjutkan perjuangan dialam sukma.
Bumen 21 april 2013.
Sri Sundarsih
KOMITE IBU BANGSA INDONESIA.